Ladyboy Thailand Cantik dan Rupawan

Semakin malam, suasana makin riuh ramai. Walking Street terlihat seperti surga bagi para pelancong yang menyukai kehidupan malam. Cahaya lampu neon yang berwarna warni membuat jalanan semakin terang benderang. Terlihat beberapa Tourist Police lalu lalang memasuki gang sempit. Maklum, sempat terjadi praktek scam di Walking Street terhadap turis luar negeri. Banyak preman yang mencoba memalak turis perihal masalah tiger dan pingpong show.

Lagi-lagi ada satu hal yang menarik perhatianku. Ladyboy alias banci. Berbeda dengan di Indonesia, banci disini sangat memperhatikan tubuhnya. Mereka melakukan operasi pada seluruh bagian tubuh agar terlihat seperti wanita. Bahkan, ladyboy sudah dilegalkan dan menjadi hal biasa di Thailand. Terlihat dari lalu lalangnya ladyboy di dalam MRT ataupun tempat umum.

Bahkan, aku pernah mendengar cerita bahwa ada suatu rumah makan yang menyediakan harga khusus Ladyboy! Jadi tercantum tiga harga untuk menu makanan; dari menu untuk Adult, Child, dan Ladyboy. Jadi, ladyboy dianggap dan dihargai disini. Tidak seperti di Indonesia yang kerap kali diejek dan dilecehkan.

Kembali lagi, setiap negara memiliki budaya dan regulasinya masing-masing. Jadi mari menghargai budaya itu. Caw!

Berhubung banyak yang minta foto ladyboy yang cantik, foto lama tahun 2013 (zaman masih rada kurus) saya keluarin sekalian lanjutin ceritanya. Mangga.

Aku tergeleng-geleng mendengar cerita dari Pole Dancer itu tentang LadyBoy. Bahkan, para ladyboy ini juga menyediakan jasa untuk memuaskan hasrat para hidung belang. Karena efek operasi yang sangat sangat merubah bentuk fisik dari seorang ladyboy, terkadang sama sekali tak terlihat bahwa dulunya seorang ladyboy adalah pria tulen dengan jakun dan otot.

Tetapi tak hanya bisnis lendir yang dijajakan oleh para ladyboy. Mereka juga biasa menari sambil bernyanyi, yang biasa di sebut Cabaret Show. Di Pattaya, banyak sekali Cabaret Show yang bisa ditonton. Mulai dari Alcazar dan Tiffany Cabaret Show. Para ladyboy bernyanyi dan menari diatas panggung dengan gemulai layaknya wanita.

Dan tak bisa juga sembarangan untuk berfoto dengan ladyboy. Minimal turis harus merogoh kocek 50 baht untuk berfoto dengan satu orang ladyboy. Terkadang, si ladyboy meminta lebih. Apalagi jika turis melakukan hal-hal yang tak penting seperti menggoda atau meraba si ladyboy. Bakalan ada charge tersendiri setiap aktifitas yang dilakukan selama sesi foto.

Ada seorang Ladyboy disebelah kananku yang bernama Lukpat yang sudah sangat santer akan kecantikan dan kebohaiannya seantero Pattaya. Saat itu aku menemuinya setelah menonton Alcazar Show. Jujur, benar-benar cantik dan terlihat seperti wanita biasa. Aku yakin, jika kamu mengenal Lukpat bukan di Alcazar Show, dapat dipastikan kamu tak akan mengenali Lukpat sebagai Ladyboy.

MAAAAAK LADYBOY CANTIK GINI